Di masa sekarang ini dunia teknologi sudah merupakan hal yang biasa
bagi kita dan tidak heran lagi jika perkembangannya pun semakin pesat,namun
tidak untuk orang-orang yang mengisi daerah-daerah terpencil dan pinggiran
kota.Kemajuan teknologi masih di anggap barang mewah yang hanya dipergunakan oleh
kelompok para ilmuan,pejabat dan para elit-elit yang memiliki dana saja.Padahal
harusnya di zaman sekarang ini,kemajuan teknologi dapat diakses oleh setiap
elemen masyarakat dari berbagai tempat
dan daerah pelosok sekalipun baik mereka “kaum marginal” ataupun mereka yang
berada di daerah-daerah terpencil.
Minimnya akses teknologi pada warga kecil yang berdiam di grass root
(akar rumput),merupakan suatu ketidak adilan dalam ruang sejarah kehidupan
bangsa dan bagi kehidupan rakyat kecil saat ini.Padahal saat ini luasnya akses
teknologi akan menjadikan pembangunan manusia Indonesia yang lebih tinggi dari
pada negara-negara modern lainnya.Tapi ketidak adilan akses teknologi di zaman sekarang
ini menjadikan perkembangan Sumber Daya Manusia kembali terhambat oleh keegoisan para kaum
elit-elit yang serba hedonis,matrealis dan konsumeris.Ini merupakan pengucilan
bangsa kita terhadap kaum-kaum tertindas “marginal” dan masyarakat yang tinggal
di pinggiran kota dalam sebuah akses teknologi.Oleh karena itu bisa dipastikan
bangsa ini akan semakin terpuruk dalam kontestasi internasional,karena
kemampuan mengakses perkembangan teknologi yang terbatas dan tidak merata.
Di ruang politik saat ini,teknologi yang menjadi kebutuhan peningkatan
profesionalitas masih sangat terbatas.Sedangkan,teknologi untuk menunjang
kinerja politik yang dimiliki negara-negara lain berkembang sangat jauh
melesat.Jika hal ini diteruskan maka akan mengakibatkan kreatifitas anak-anak
bangsa tidak akan berkembang dan tidak berjalan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar